Sabtu, 21 Mei 2011

Kampoeng Tempo Doeloe JFFF Hadirkan Ragam Olahan Kelapa


MANJAKAN diri Anda untuk menikmati berbagai menu makanan dalam ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2011. Aroma lezat makanan yang ditawarkan tentu akan menggugah selera Anda.

Festival makanan yang sukses diadakan setiap tahun di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini kembali hadir dengan mengusung nuansa Kampoeng Tempo Doeloe (KTD). Suasana “kampung” ini dibuat seperti zaman dulu, ketika Jakarta masih bernama Batavia. Gaya inilah yang mampu menarik perhatian hati masyarakat. Para pencinta kuliner tentu tidak mau melewatkan menu yang disajikan dalam salah satu event terbesar di Jakarta ini.

“Tema yang ditampilkan dalam JFFF 2011adalah Inculturation. Dengan menghadirkan nuansa budaya Indonesia tempo dulu diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Nusantara untuk mengembangkannya menjadi hasil karya bernuansa modern tanpa meninggalkan keunikan identitas budayanya,” kata Afnita, Public Relation Summarecon, selaku penyelenggara JFFF 2011.

Tema yang diangkat untuk food festival kali ini yaitu “Aneka Makanan Olahan Kelapa”. Sesuai dengan tema tersebut, berbagai jenis makanan yang diolah dengan kelapa dapat dijumpai di area KTD.

Terdapat 20 gerai yang menawarkan sensasi kenikmatan tersendiri. Sebut saja Gudeg Pejompongan, Empal Gentong Putra Mang Darma, Ketupat Sayur Rusmini, Nasi Padang Ulanago, Soto Betawi Babeh, Soto Udang Medan Akwang, Tongseng Pak Budi Khas Solo, dan Kue Putu Bambu Medan. Selain menu-menu tersebut, terdapat pula aneka jajanan tradisional yang mungkin jarang Anda temui seperti rujak juhi, kerak telur, tahu gejrot, taoge goreng, kue cubit, selendang mayang, dan es goyang.

Di samping hidangan nan lezat, pengunjung JFFF 2011 juga akan dihibur dengan tayangan layar tancap, topeng monyet, dan berbagai permainan serta hiburan tradisional lain.

“Acara food festival kali ini betul-betul membuat saya bernostalgia kembali ke masa kecil saya. Apalagi di acara ini ada satu jajanan yang tahun lalu tidak dihadirkan seperti es goyang yang menjadi favorit,” ujar Anita, salah seorang pengunjung JFFF 2011.

Seperti biasanya, pada food festival kali ini Anda tetap harus menukarkan uang sebelum berwisata kuliner di KTD. Panitia menyediakan gerai khusus untuk menukarkan uang tunai Anda ke dalam mata uang tempo dulu. Anda dapat menukarkan uang Rp1.000-Rp20.000 menjadi Rp1-Rp20 karena tiap menu yang disajikan di sini dibanderol hanya dalam kisaran harga Rp1-Rp20.

Nuansa dekorasi yang ditampilkan di KTD pada tahun ini pun sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Sesuai temanya, yakni olahan kelapa, sekaligus bentuk dukungan terhadap Kelapa Gading yang telah dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata pesisir oleh Wali Kota Jakarta Utara. Karena itu, dekorasi yang ditampilkan sangat “berbau” kampung nelayan.

Ada satu menu yang menjadi perhatian para pencinta kuliner di JFFF 2011, yaitu Soto Udang Medan Akwang. Kekentalan kuah soto dan pedasnya sambal membuat makanan ini disenangi banyak pengunjung.

“Kebanyakan pengunjung memang memilih soto udang yang pedas,” imbuh Akwang, pemilik gerai Soto Udang Medan.

Food festival yang hadir pada 14 Mei hingga 29 Mei 2011 ini tidak hanya menampilkan makanan dan jajanan khas tempo dulu. Di lokasi yang berbeda, akan digelar event bertaraf internasional bertajuk Wine & Cheese Expo. Acara ini menampilkan anggur plus keju terbaik dari banyak negara sahabat, di antaranya Prancis, Cile, dan Selandia Baru.(Koran SI/Koran SI/ftr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar