Kamis, 16 Desember 2010

RAHASIA DEBUS

RAHASIA DEBUS

debus4Pernahkah anda melihat permainan debus yg seolah menggunakan kekuatan gaib? Jangan percaya dulu.Berikut saya ungkap permainan debus yg sebetulnya hanya trik tipuan belaka.
BUNUH DIRI HIDUP LAGI.

Blm pernah sy jumpai org yg mati, bisa hdp lg. Trik ini dilakukan dg menyimpan kantong berisi darah (beli di PMI) di dlm baju bagian perut. Ketika pisau ditusukkan, sbtulnya utk melubangi kantong darah.. Pura2 mati.. Ditutup kafan, dimasukkan peti.. Beberapa jam dibuka lg, hidup kembali. :P

ANTI CUKUR

Silet dibuktikan tajam dg mengiriskannya pd kertas tipis. Namun ketika digoreskan ke lidah, kulit maupun anggota bdn pemain tdk mengakibatkan luka. Kalo dia bs anti cukur, bagaimana kalo mau potong rambut atau kuku?.. Tentu saja trik ini hanya menggunakan tipuan, yaitu salah satu mata silet dibikin tumpul dg cara menggesek2kannya di batu/kaca. Agar tdk keliru ketika main, bagian yg tumpul adalah yg ada mereknya.

LIDAH DIPOTONG

Trik paling menyeramkan yg msh tetap populer. Lidah pemain dikait dg besi mirip pancing, tdk cuma itu.. Lidah digunting smp putus.. Pd akhr permainan, lidah kembali utuh seolah punya ilmu rawa rontek. Trik ini dilakukan dg sebuah lidah palsu. Belilah lidah sapi, rebus sampai matang. Kelupas kulit luarnya. Biar mirip lidah manusia, olesi dg pewarna merah. Lidah disimpan dlm mulut pemain. Lidah ini yg dijulurkan dikait kemudian dipotong. Dpt ditambhkan efek darah mengucur dg menggigit bungkusan kecil berisi cairan mirip darah.. Potongan lidah ini dibuang dg cara dikunyah layaknya dimakan biasa. Atau bs dimuntahkan ke dlm ember berisi air ketika pura2 minum air sakti dr sang pawang debus.

MAKAN SILET/BELING TIPIS

Pemain debus menunjukan silet/beling pecahan neon. Silet / beling tsb dikunyah2 smp terdengar suara gemeretuk.. Sesaat diminumi air dan ditelan. Luaar biasaaa :P :P

Luar biasa dr hongkong? Permainan ini hny membutuhkan keberanian dan ketenangan bermain. Silet dan beling hanya dikunyah2 utk memberi efek suara yg mengerikan. Kunyah dg gigi, jgn digeser2, jd seperti menumbuk beling dg gigi. Jgn terkena lidah dan pipi bag. dlm. Setelah lembut beling n silet hny seperti pasir yg mdh ditelan tnp melukai. Minum air dan telan gerusan benda tsb. Jika tdk ingin ditelan, pura2 minum dr ember.. Muntahkan butiran silet / beling tsb.

DILILIT PETASAN SEKUJUR BADAN.

Tubuh pemain dililit petasan dr dada sampai paha. Petasan dinyalakan sampai habis. Pemain tdk cidera sedikitpun walau pakaiannya sobek2. Hasil puasa 40 harikah? Salah.. Pasti itu hasil sering2 baca postingan ini

Di dlm pakaiannya pemain menggunakan kulit sapi / kerbau kering sbg pelindung. Jadi badan tdk cedera oleh ledakan petasan. Disarankan memakai kacamata dan penyumbat lubang telinga.

ANTI BACOK DAN NAIK TANGGA PEDANG

Siapkan golok……1 buah……untuk tangga golok 10 buah….

1/4 bagian ujung golok…biarkan tajam…3/4 bagian sampai ke gagang golok…ratakan dengan gurinda atau dipalu pelan-pelan….

Demo : sabetkan bagian ujung golok ke batang tebu…sreeet pasti amblas tertebas…lha wong bagian itu masih tajem kok ! nah waktu untuk menebas tangan gunakan bagian tengah…yang udah rata…dijamin cuma agak merah he he….kalo kena bagian tulang…masih lumayan sakit…

mau maen bacok di perut bisa…tambahan semangka diperut….(golok tajem juga gak apa-apa – karena sabetan golok terhambat semangka…sampe kulit jd 0 daya energi…be carefull !!!)

demikian jg untuk tangga golok….10 golok dibuat seperti di atas….setelah menebas batang tebu…masukkan ke lubang tangga…yang ujung kan nongol di lubang sebelahnya..jadi aman !! lakukan 1 persatu….sampe anak tangga golok lengkap…lalu naek aja gpp kok…wong dah gak tajem kan bgian tengahnya…

TIDUR DI ATAS RANJANG PAKU

Pemain menunjukkan papan yang penuh paku…. paku dibuktikan tajamnya dengan menjatuhkan buah semangka ke atasnya, buah semangka benar2 nancep…. wuih…. kebayang gak sich seandainya pemain yang ada di atasnya??? Ternyata kesaktian pemain dibuktikan ketika dia mulai merebahkan dirinya di ranjang tersebut. Badannya dinaiki penonton…. sereeeeem. Setelah selesai, ternyata punggung pemain hanya berbekas paku aja tanpa mengalami sedikit luka…

RAHASIA :


Paku ditusukkan ke papan dari bagian bawah. Yang perlu diingat, jarak antara paku satu dengan lainnya jangan terlalu renggan, jadi sekitar tiga sentian. Kalau jaraknya rapat, papan berpaku hanya seperti alas datar saja, coba bayangkan jika jaraknya jauh2, pasti akan lebih terasa lancipnya. Ujung2 paku juga harus datar, jangan ada satu pakupun yang lebih menonjol / tinggi ujungnya ketimbang paku yang lain

Trik lain, ujung paku telah dibubut terlebih dahulu sehingga tidak lancip2 amat. Bisa juga paku telah dihujam2kan terlebih dahulu.

Bagaimana bisa semangka dijatuhkan ke atasnya bisa nancep, kalau pakunya tumpul?? Tentu saja, karena semangka dijatuhkan dari atas jadi bisa nancep. Tapi kan pemain gak menjatuhkan dirinya, namun merebahkan diri perlahan2 :P

Kalau ingin dinaiki penonton, pemain harus menahan napas sebanyak2nya agar perut dan dada melembung oleh udara, sehingga ketika dinaiki mengurangi daya tekanan. Kaki penonton harus berdiri di dada dan perut pemain dan naiknya perlahan2.

PIPI DITUSUK

Permainan ini real, namun tetap tanpa hrs pny kekuatan gaib. Yg diperlukan hanya keberanian dan ketabahan hati. Pipi benar2 ditusuk.. Bisa pakai besi jeruji velg sepeda, kawat bangunan, maupun jarum karung. Yg penting besi yg digunakan lurus, gak bergelombang. Alat Penusuk sebelumnya telah diolesi minyak agar ketika ditusukkan tdk seret.

Pipi yg akan ditusuk dijepit dulu dengan jempol dan telunjuk agar mati rasa. Lalu alat penusuk ditusukkan dg cepat sampai tembus.

Dicabutnyapun secepatnya. Walau sedikit berdarah, namun tdk meninggalkan luka berarti. Paling ngilu dan akan cepat sembuh.

Note: bagian yg bisa ditusuk : pipi, kulit leher, lidah. Kawat jgn terlalu besar. Usahakan bebas dr karat dan steril.

SANTET

Kelapa isi paku, pecahan beling, jarum, rambut ? heeem

Isi Mie ? sssh…. isi Agar -agar ? wow…. enaak

Caranya : ambil atau lepaskan cangkup kelapa (apa ya bahasa indonesianya?)…itu lho yg kayak bunga/kembang, trletak dibagian atas buah kelapa… yg ada batang kecil tempat buah tsb nggantung di pangkal pohon kelapa … tahulah yaa…?

Nah. setelah itu tusuk pake paku besar dengan lubang yg cukup sesuai dg benda yg akan dimasukkan. Bisa lubangi pake Bor kalo kelapanya udah tua…. dari lubang itu masukkin apa aja yg kamu suka…khusus utk mie…pake mie telur masukin aja panjang2, Ingat air jangan di buang…biar mie jadi ngembang… tutup lgi aja lubangnya…kemudian lem kembali cangkupnya pake power glue…. besoknya atau malamnya boleh dipake aksi – tentunya dibelah/dikupas menggunakan golok setelah diperiksa penonton….Variasi isi silahkan cari !

MAKAN CABE RAWIT SEPIRING

Makan Cengek/cabe rawit sepiring gak ada masalah ? duh…. sakit perut gak ya ?

Gak usah khawatir kalo kamu tau caranya … simak ya !

Siapin cengek sepiring… terus ngomong sambil nantang spctator..ada yg berani makan cengek sebanyak ini ? ….. biasanya spctator malah balik nantang…”coba kamu sendiri ?”


Oke… aku baca mantera dulu… cas curucus suweng suweng, rawit ijo konco kulo…ojo nyokot weteung kulo… do you understand rawit ? (jangan lupa utk bener2 dibaca ya! hi hi biar keliatan ho oh)…ya udah makan aja…seolah makan kacang dg nikmat…

Secret : sebelum aksi anda harus minum 3 sendok makan minyak zaitun murni (olive oil), sebelumnya kumur-kumur dulu kurang lebih 1 menit lalu telan. yap makan tuh cengek dijamin gak bakal pedes…

MAKAN BARA API

kumur minyak zaitun murni dan kunyah arang hitam dimulut, kmdian siapkan arang-arang kecil di piring, bakar sampai membara (pake spirtus, minyak tanah/alkohol), makan aja penuh percaya diri…gak usah ditelan…kunyah aja..bantu dg air ludah u memadamkan baranya… pokonya perlu keberanian sedikit, oya bibir juga olesi minyak zaitun, kalo-kalo kena bibir. utk memadamkan rokok sebenarnya keberanian aja, sentuhkan baranya ke kumpulan ludah di lidah.. (gak usah ngunyah arang)…

MAKAN KISMIS MEMBARA

gunakan Zaitun murni dg cr seperti tsb diatas. Siapkan kismis/anggur kering dalam sebuah piring yg sudah diberi 2 sendok alkohol, campur rata, bakar kismis tersebut… saat masih ada apinya, ambil kismis2 tsb dg mgunakan sendok, masukkan mulut … seblum benar benar masuk mulut bantu juga seolah hendak melahap, padahal meniup api..hap..maksudnya antara meniup dan melahap berbarengan. (gak pake zaitun jg gpp, cm buat jaga2)

SUMBER: FORUMSULAP.COM

masalah organisasi

MASALAH ORGANISASI

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesame anggota, ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi.
Sebagai Wadah, dapat dikatakan bahwa organisasi bersifat memberikan adanya suatu kepastian dan ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerja antara manusia.
Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:

a. FAKTOR INTERN (DALAM)
♣ Tujuan
♣ Manusia-manusia
♣ Tata hubungan

b. FAKTOR EKTERN (LUAR)

a. NON FISIK
♥ Bersifat Konstitusional-politis
Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN
♥ Bersifat Sosial-politis
Contoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat, Peranan kelompok.
♥ Bersifat Sosial-ekonomi
Contoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja.

2. DINAMIKA KONFLIK

Pada hakekatnya konflik adalah pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingan satu sama lain dalam organisasi, timbulnya konflik atau pertentangan diakibatkan komunikasi dan informasi dalam organisasi tidak menemui sasarannya.

JENIS-JENIS KONFLIK BERDASAR PERANAN:
♦ Konflik Peranan (Person Role Conflict)
♦ Konflik antar Peranan (Inter-role Conflict)
Timbul akibat satu orang menjabat dua atau lebih fungs yang bertentangan
♦ Konflik Pemenuhan harapan (Intersender Conflict)
Memenuhi harapan dari beberapa orang
♦ Konflik akibat informasi tidak sesuai (Intrasender Conflict)

JENIS KONFLIK MENURUT PIHAK YANG BERTENTANGAN: 
►Konflik dalam diri sendiri
►Konflik antar individu
►Konflik antar individu denngan kelompok
►Konflik antar kelompok dengan organisasi
►Konflik antar organisasi

3. TEORI MOTIVASI

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi internal dan motivasi ekternal.

Motivasi yang muncul atas kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.

Motivasi internal:

1. Motivasi Fisiologi

Merupakan Motivasi alamiah contohnya: Lapar & Haus

2. Motivasi Psikologis

■ Motivasi Kasih Sayang (Affectional motivation)
(menciptakan kehangatan, keharmonisan)
■ Mempertahankan diri (Ego-defensive motivation)
(melindungi kepribadian, mendapatkan kebanggaan)
■ Memperkuat diri (Ego-bolstering motivation)
(mengembangkan kepribadian, berprestasi)

Motivasi ekternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada didalam individu yang dipengaruhi oleh factor-faktor intern, pada teori ekternal tidak mengabaikan motivasi internal akan tetapi mengembangkannya. Teori Motivasi ekternal dijelaskan dengan Teori X dan Teori Y yang ditemukan Mc. Gregor. Inti dari Teori tersebut adalah:
“Teori Tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan oleh teori X yang menganggap rata-rata pekerja malas, tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, dihukum jika perlu, diarahkan demi mencapai tujuan tetapi pada kenyataanya teori X tidak mampu menjawab seluruh fakta yang terjadi dalam organisasi oleh sebab itu dimunculkan teori Y untuk menjawabnya, teori ini beranggapan Usaha fisik atau mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, rata-rata mereka bersedia belajar dalam kondisi yang memungkinkan dengan tanggung jawab, ada kecerdikan, kreatifitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah, hukuman bukan salah satu jalan untuk mencapai tujuan, organisasi seharusnya memberikan kesempatan untuk mereka dalam berprestasi.

4. KEPEMIMPINAN

Perkembangan teori kepemimpinan:

1. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

2. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

3. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

4. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:

a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

b. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

Perkembangan teori kepemimpinan:

5. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

6. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

7. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

8. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:
d. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

e. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

f. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

William J. Redden adalah seorang professor dan konsultan Canada membagi dua gaya kepemimpinan. Masing-masing adalah:

a. Gaya-gaya Efektif:
· Eksekutif
· Pembangun
· Otokrat penuh kebajikan
· Birokrat

b. Gaya-gaya tidak efektif
· Kompromis
· Misioner
· Otokrat
· Pelarian

Rensis Likert dengan melibatkan kaum Michigan membagi empat system atau gaya dasar kepemimpinan organisasional:
a. Otokrat Eksploratif
Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan
b. Otokrat penuh kebajikan
Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan
c. Partisipatif
Manajer menggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hak untuk membuat keputusan.
d. Demokratik
Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

masalah organisasi

MASALAH ORGANISASI


1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesame anggota, ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi.
Sebagai Wadah, dapat dikatakan bahwa organisasi bersifat memberikan adanya suatu kepastian dan ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerja antara manusia.
Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:

a. FAKTOR INTERN (DALAM)
♣ Tujuan
♣ Manusia-manusia
♣ Tata hubungan

b. FAKTOR EKTERN (LUAR)

a. NON FISIK
♥ Bersifat Konstitusional-politis
Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN
♥ Bersifat Sosial-politis
Contoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat, Peranan kelompok.
♥ Bersifat Sosial-ekonomi
Contoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja.

2. DINAMIKA KONFLIK

Pada hakekatnya konflik adalah pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingan satu sama lain dalam organisasi, timbulnya konflik atau pertentangan diakibatkan komunikasi dan informasi dalam organisasi tidak menemui sasarannya.

JENIS-JENIS KONFLIK BERDASAR PERANAN:
♦ Konflik Peranan (Person Role Conflict)
♦ Konflik antar Peranan (Inter-role Conflict)
Timbul akibat satu orang menjabat dua atau lebih fungs yang bertentangan
♦ Konflik Pemenuhan harapan (Intersender Conflict)
Memenuhi harapan dari beberapa orang
♦ Konflik akibat informasi tidak sesuai (Intrasender Conflict)

JENIS KONFLIK MENURUT PIHAK YANG BERTENTANGAN: 
►Konflik dalam diri sendiri
►Konflik antar individu
►Konflik antar individu denngan kelompok
►Konflik antar kelompok dengan organisasi
►Konflik antar organisasi

3. TEORI MOTIVASI

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi internal dan motivasi ekternal.

Motivasi yang muncul atas kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.

Motivasi internal:

1. Motivasi Fisiologi

Merupakan Motivasi alamiah contohnya: Lapar & Haus

2. Motivasi Psikologis

■ Motivasi Kasih Sayang (Affectional motivation)
(menciptakan kehangatan, keharmonisan)
■ Mempertahankan diri (Ego-defensive motivation)
(melindungi kepribadian, mendapatkan kebanggaan)
■ Memperkuat diri (Ego-bolstering motivation)
(mengembangkan kepribadian, berprestasi)

Motivasi ekternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada didalam individu yang dipengaruhi oleh factor-faktor intern, pada teori ekternal tidak mengabaikan motivasi internal akan tetapi mengembangkannya. Teori Motivasi ekternal dijelaskan dengan Teori X dan Teori Y yang ditemukan Mc. Gregor. Inti dari Teori tersebut adalah:
“Teori Tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan oleh teori X yang menganggap rata-rata pekerja malas, tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, dihukum jika perlu, diarahkan demi mencapai tujuan tetapi pada kenyataanya teori X tidak mampu menjawab seluruh fakta yang terjadi dalam organisasi oleh sebab itu dimunculkan teori Y untuk menjawabnya, teori ini beranggapan Usaha fisik atau mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, rata-rata mereka bersedia belajar dalam kondisi yang memungkinkan dengan tanggung jawab, ada kecerdikan, kreatifitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah, hukuman bukan salah satu jalan untuk mencapai tujuan, organisasi seharusnya memberikan kesempatan untuk mereka dalam berprestasi.

4. KEPEMIMPINAN

Perkembangan teori kepemimpinan:

1. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

2. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

3. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

4. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:

a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

b. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

Perkembangan teori kepemimpinan:

5. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

6. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

7. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

8. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:
d. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

e. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

f. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

William J. Redden adalah seorang professor dan konsultan Canada membagi dua gaya kepemimpinan. Masing-masing adalah:

a. Gaya-gaya Efektif:
· Eksekutif
· Pembangun
· Otokrat penuh kebajikan
· Birokrat

b. Gaya-gaya tidak efektif
· Kompromis
· Misioner
· Otokrat
· Pelarian

Rensis Likert dengan melibatkan kaum Michigan membagi empat system atau gaya dasar kepemimpinan organisasional:
a. Otokrat Eksploratif
Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan
b. Otokrat penuh kebajikan
Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan
c. Partisipatif
Manajer menggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hak untuk membuat keputusan.
d. Demokratik
Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

struktur organisasi dan metode organisasi


STRUKTUR ORGANISASI DAN METODE ORGANISASI 
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :


Strategi  organisasi pencapaian tujuan.


Perbedaan  teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan  bentuk struktur organisasi.


Kemampuan  dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga  lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan  struktur perusahaan.


Besarnya  organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.


Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :


Spesialisasi  kegiatan


Koordinasi  kegiatan


Standarisasi  kegiatan


Sentralisasi  dan desentralisasi pembuatan keputusan


Ukuran  satuan kerja


BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi, yaitu :


Pembagian  kerja


Rantai  perintah


Tipe  pekerjaan yang dilaksanakan


Pengelompokkan  segmen-segmen pekerjaan


Tingkatan  manajemen


Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu :


Bentuk  Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana,  jelas, dan mudah dimengerti.


Bentuk  Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan  kekuasaan.


Bentuk  Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri  ke kanan.


Bentuk  Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan  jabatan lainnya.


Bentuk=bentuk organisasi dapat dibedakan atas :


Organisasi  Garis


Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :


Kesatuan  komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.


Garis  komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung  dengan bawahan.


Proses  pengambilan keputusan cepat.


Karyawan  yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera  diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.


Rasa  solidaritas tinggi.


Kelemahannya :


Seluruh  organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu  melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi terancam kehancuran.


Adanya  kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.


Kesempatan  karyawan untuk berkembang terbatas.




Organisasi  Garis dan Staf


Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin didalam organisasi.
Kebaikannya :


Dapat  digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil serta apapun  tujuan perusahaan.


Terdapatnya  pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat  adanya staf ahli.


Bakat  yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan  menjadi suatu spesialisasi.


Prinsip  penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.


Pengambilan  keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak  berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.


Koordinasi  lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.


Semangat  kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat  dan kemampuan yang dimiliki.


Kelemahannya :


Rasa  solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling  mengenal.


Perintah  menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf  dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya  berbeda.


Kesatuan  komando berkurang.


Koordinasi  kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan  pelaksanaan tugas.




Organisasi  Fungsional


Organisasi yang disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :


Pembidangan  tugas menjadi lebih jelas.


Spesialisasi  karyawan lebih efektif dijalankan dan dikembangkan.


Solidaritas  kerja, semangat kerja karyawan tinggi.


Koordinasi  berjalan lancar dan tertib.


Kelemahannya :


Karyawan  terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.


Koordinasi  menyeluruh sukar dilaksanakan.


Menimbulkan  rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga  sering timbul konflik.




Organisasi  Panitia


Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :


Segala  keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam  dan terperinci.


Kemungkinan  pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.


Koordinasi  kerja telah dibahas oleh suatu team.


Kelemahannya :


Proses  pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang  menghambat pelaksanaan tugas.


Tanggung  jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.


Kreativitas  karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor  kolektivitas lebih dipentingkan.


PERAN METODE ORGANISASI
Setelah mengetahui arti dari Metode itu sendiri, kita bisa langsung menyimpulkan bahwa selain peran organisasi, metode tidak kalah penting perannya didalam sebuah perusahaan. Dengan adanya metode dalam sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan lebih mudah dan teratur dalam mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Namun menurut saya, ada beberapa faktor yang mendukung untuk berjalannya suatu metode yang digunakan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, antara lain : organisasi yang baik dan pemimpin organisasi yang tentunya juga harus baik dalam memimpin, sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan kerja sama agar tercapai suatu tujuan, teori organisasi yang dipakai harus sesuai dengan jenis atau bentuk organisasi yang dibentuk di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuanya serta akan lebih terstruktur dan rapih karena memiliki metode dalam organisasi nya.
PENGERTIAN METODE
Berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
PERAN ORGANISASI
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh beberapa orang diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulanya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan organisasi didalamnya agar bias tercapai tujuan tersebut.
CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK


Pengambilan  keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.


Organisasi  tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi  lingkungan.


Dalam  organisasi seringkali terjadi pertentangan.
STRUKTUR ORGANISASI DAN METODE ORGANISASI
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
  1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
  2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
  3. Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
  4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
  1. Spesialisasi kegiatan
  2. Koordinasi kegiatan
  3. Standarisasi kegiatan
  4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
  5. Ukuran satuan kerja
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi, yaitu :
  1. Pembagian kerja
  2. Rantai perintah
  3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
  4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
  5. Tingkatan manajemen
Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu :
  1. Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas, dan mudah dimengerti.
  2. Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan.
  3. Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
  4. Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.
Bentuk=bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
  1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
  1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
  2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
  3. Proses pengambilan keputusan cepat.
  4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
  5. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
  1. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi terancam kehancuran.
  2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
  3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
  1. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin didalam organisasi.
Kebaikannya :
  1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil serta apapun tujuan perusahaan.
  2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli.
  3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi.
  4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
  5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
  6. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
  7. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
  1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
  2. Perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
  3. Kesatuan komando berkurang.
  4. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
  1. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
  1. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
  2. Spesialisasi karyawan lebih efektif dijalankan dan dikembangkan.
  3. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
  4. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
  1. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
  2. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
  3. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
  1. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
  1. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
  2. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
  3. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
  1. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
  2. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
  3. Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kolektivitas lebih dipentingkan.
PERAN METODE ORGANISASI
Setelah mengetahui arti dari Metode itu sendiri, kita bisa langsung menyimpulkan bahwa selain peran organisasi, metode tidak kalah penting perannya didalam sebuah perusahaan. Dengan adanya metode dalam sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan lebih mudah dan teratur dalam mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Namun menurut saya, ada beberapa faktor yang mendukung untuk berjalannya suatu metode yang digunakan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, antara lain : organisasi yang baik dan pemimpin organisasi yang tentunya juga harus baik dalam memimpin, sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan kerja sama agar tercapai suatu tujuan, teori organisasi yang dipakai harus sesuai dengan jenis atau bentuk organisasi yang dibentuk di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuanya serta akan lebih terstruktur dan rapih karena memiliki metode dalam organisasi nya.
PENGERTIAN METODE
Berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
PERAN ORGANISASI
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh beberapa orang diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulanya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan organisasi didalamnya agar bias tercapai tujuan tersebut.
CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK
  • Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.
  • Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan.
  • Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.

struktur organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi adalah suatu wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut
1.Pengertian Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2.Pengertian Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
3.Pengertian Organisasi dalam Arti Statis
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.
4.Pengertian Organisasi dalam Arti Dinamis
Organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.


Ciri-ciri Organisasi
Ciri-ciri Organisasi adalah:
a.Adanya komponen (atasan dan bawahan)
b.Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
c.Adanya tujuan
d.Adanya sasaran
e.Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
f.Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
g.Organisasi bertambah besar
h.Pengolahan data semakin cepat
i.Penggunaan staf lebih intensif
j.Kecendrungan spesialisasi
k.Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
l.Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

Unsur-unsur Organisasi
a.Manusia (Man)‏
b.Kerjasama
c.Tujuan Bersama
d.Peralatan (Equipment)‏
e.Lingkungan
f.Kekayaan alam
g.Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi

Minggu, 03 Oktober 2010

Bab I : ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE

BAB I ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE
  
    I.Pengertian Organisasi Dan Metode
           Sebelum kita mengetahui pengertian dari Oragnisasi dan Metode, terlebih dahulu kita mengeuraikan tentangarti dari kata Organisasi dan Metode.Organisasi adalah sekelompok manusia yang saling bekerja sama. Sedangkan Metode adalah suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
           Jadi Oragnisasi dan Metode adalah Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka men­capai tujuan yang sah ditetapkan.
           Dari pengertian diatas terdapat beberapa maksud yaitu :
                  1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang tepat
                  2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan management
                  3. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
                  4. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.

               Manajemen pada hakikatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.


Kegiatan manajemen
a.    Planning (perencanaan)
— Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang hams dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang se­benarnya
Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik Sangat diperlukan dalam rangka rnengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan
b.    Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi­fungsi tersebut secara tepat
Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyek­tif
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang hams dilakukan untuk membina dan men­dorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaik. pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainy. maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan. penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
 


d. Controlling (pengendalian)

-           Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan penga‑
wasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan

-             Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan
-           Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, se‑
hingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya


Keempat kegiatan manajemen tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya sumber­sumber ataupun sarana yang harus didayagunakan secara tepat. Sumber-sumber yang dimaksud disebut 6 M (The six M's in management istilah George R Terry) yaitu:
a.         Manusia atau tenaga kerja (manpower)
b.         Uang atau (Jana (money)
c.         Bahan-bahan atau material (materials)
d.         Mesin dan peralatan (machines and equipment)
e.         Tata kerja atau (methods)
f.          Pasar (market)

MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen­capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung penger­tian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan . Jadi dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
3. MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokOknya ditujukan untuk :
a. Menghidari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber danwaktu yang tersedia
b. Menghindari kesimpangsiuran dalam proses pencapaian.
c. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.


4. MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompok
kerja sama


    Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut ham
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien