Sabtu, 21 Mei 2011

Dolar Terpuruk, Rupiah Berjaya di Akhir Pekan


JAKARTA - Rupiah bergerak menguat di akhir pekan ini. Salah satunya adalah akibat nilai dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah.

Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Jumat (20/5/2011) bergerak menguat ke Rp8.535 per USD dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang ada di Rp8.544 per USD.

Menurut yahoofinance, rupiah berada di posisi Rp8.537 per USD, dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.532-Rp8.555 per USD. Nilai tukar dolar AS melemah atas mat uang lainnya. Alhasil, euro menguat ke 1,4335 per USD, yen menguat ke 81,625 per USD dan pounds menguat ke 1,6266 per USD.

Anjloknya nilai dolar AS tampanya akibat sejumlah data ekonomi yang negatif. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menjelaskan jika penjualan rumah (existing homes) turun 0,8 persen pada bulan April menjadi 5,05 juta, jauh dibawah median survei Bloomberg yang diperkirakan naik menjadi 5,2 juta.

Sementara itu dari district the Fed Philadelphia yang meliputi tiga negara bagian yaitu New Jersey, Pennsylvania dan Delaware mencatat penurunan indeks ekonomi umum di bulan Mei, terendah dalam tujuh bulan terakhir, dan Consumer Comfort Confidence Index yang dihitung Bloomberg juga mencatat penurunan terendah dalam sembilan bulan terakhir.

Penurunan tiga indikator ini mengindikasikan penguatan ekonomi AS agak terkendala terutama karena disaat yang sama harga energi dan pangan mengalami kenaikan. Harga bensin di AS mencapai USD4 per gallon. Pelemahan ekonomi AS biasanya diikuti dengan turunnya harga minyak mentah khususnya WTI, tetapi penurunan ini hanya sementara
karena akhir Mei hingga awal September merupakan bulan liburan dan bulan konsumsi energi tertinggi.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar